April 03, 2008

Yang Muda Yang Dipercaya


"Few things help an individual more than to place responsibility upon him and to let him know that you trust him."
Booker T. Washington

"Those who trust us, educate us."
George Eliot

Apakah Anda masih ingat pada sebuah iklan yang menggambarkan seorang bos berkumis tebal terpampang dibeberapa spot papan iklan beberapa watu lalu?. Pada gambar iklan tersebut dapat dilihat dengan jelas, seorang bos berumur setengah baya, berkumis tebal dan rambut yang sedikit botak, sedang memegang kayu wayang.

Dan, wayang tersebut digambarkan seorang yang masih muda. Yang mengikuti gerakan arahan dari sang "dalang". Ya, gambar iklan tersebut menceritakan seorang atasan yang sedang memainkan "wayang" goleknya yang masih muda, yaitu bawahannya sendiri. Yang lebih muda yang tidak dipercaya, begitu bunyi tagline-nya.

Begitu banyak cerita tentang generasi muda yang belum atau bahkan tidak mendapat


kepercayaan dari para pimpinannya sama sekali. Dari 15 orang yang saya telah survey sebelumnya, 10 dari mereka mengeluhkan tidak pernah dipercaya untuk mengerjakan sebuah pekerjaan sendiri.

Mengapa demikian? Mungkin anggapan bahwa yang muda itu belum matang, atau, yang muda itu tidak pintar, belum dapat mengambil keputusan dengan benar, belum bijaksana dalam menangani suatu permasalahan apalagi menyelesaikannya. Tapi, apakah benar demikian? Bagaimana menurut Anda?

Hal yang menyangkut masalah "ketidakpercayaan" ini tidak hanya terjadi dalam tangkup pemerintahan saja, namun, juga terjadi dalam dunia kerja. Ketidakpercayaan yang terangkum dalam rasa "ketakutan" dari para atasan di tempat kerja.

Ketakutan pekerjaan yang didelegasikan tidak dijalankan dengan baik, ketakutan bawahannya yang tidak cakap, ketakutan akan nama baik yang tercoreng akibat ketidakbecusan bawahan bekerja, dan masih banyak lagi.

Lalu, bagaimana dengan ketakutan tersaingi bawahannya sendiri, terutama bila bawahannya masih berusia muda?

Sepupu saya, Rita, sering mendapat tekanan dari manajernya sendiri, karena di usianya yang masih muda, yakni 23 tahun, ia sudah berhasil bekerja dengan menunjukkan kemampuannya yang baik. Berhasil menyelesaikan setiap challenge (tantangan) yang diberikan direktur tempat ia bekerja. Tentu saja hal ini membuat manajernya kalang kabut, takut posisinya tergeser oleh Rita. Setiap informasi penting, yang berasal dari direktur, tidak pernah disampaikan ke Rita oleh manajernya itu.

"Jadi, manajerku itu sengaja lho mbak, mem-blok setiap informasi penting dari pak direktur," ujarnya suatu siang kepada saya. "Lha, kenapa kok segitunya, sih?" pertanyaan heran saya kepadanya. "Nah, itu dia yang saya juga bingung, padahal kan saya juga gak kepingin ngerebut kursi kepemimpinannya. Dan, pak direktur juga tahu kalau kapasitas kemampuan saya masih harus dikembangkan lagi," katanya menambahkan.

Kendala macam ini, hebatnya tidak membuat Rita patah semangat dan minder. Ia justru makin mengembangkan "skill" nya, dan selalu berusaha menghasilkan yang terbaik dari setiap pekerjaan yang dilakukannya. Ia terus berusaha menerima challenge dari direktur perusahannya.

Inisiatif mencari dan menggali informasi sendiri, terutama bila manajernya berusaha menghalanginya. Tetap tenang dan bersikap konsisten adalah kunci dalam menghadapi jegalan dari atasan ataupun rekan di tempat kerja.

Kata siapa yang muda, yang paling tidak dipercaya? Tunjukkan kualitas dan sikap yang baik di tempat kerja, membuktikan bahwa orang muda bisa diandalkan dan dipercaya. Terutama untuk menjalankan pekerjaan yang membutuhkan problem solving tinggi. Karena, yang muda yang berilmu.

Jadi, sudah siap menjadi orang muda yang dipercaya???

Tips menjadi "Yang Muda Yang Paling Dipercaya:

1. Gali dan asah terus skill Anda.
Jangan pernah malu untuk belajar, dari siapa saja, yang tua untuk belajar ilmu kebijaksanaanya dan dari yang muda untuk belajar semangat pantang menyerahnya.
2. Jangan pernah puas akan hasil yang telah dicapai.
Selalulah me review setiap pekerjaan yang telah Anda lakukan.
3. Tunjukkan kualitas diri Anda melalui setiap result yang Anda hasilkan. Keluarkan ide-ide Anda dalam forum ramai. Jangan pernah malu.
4. Jadilah manusia yang memiliki "inisiatif" tinggi. Jangan malas.
5. Mintalah kritik membangun dari rekan yang Anda percayai, atau jika memungkinkan dari teman Anda yang telah menduduki posisi atasan.
6. Curilah ilmu" sebanyak-banyaknya dari atasan Anda. Jangan buang kesempatan bila Anda memiliki atasan yang tidak "pelit" membagi ilmunya.
7. Bersemangatlah!

[am]

Artikel saya ini dimuat di www.andriewongso.com per tgl 16 Feb 08

No comments: