April 03, 2008

You = A Superstar


"I don’t kiss ass, I kick ass and let the world know about what I’m capable of doing." ---- Jennie S. Bev

Apa yang ada dalam benak Anda, ketika membaca sepenggal kalimat diatas? Mungkin bagi banyak dari Anda, tidak memiliki arti apapun. "Ah, itu kan hanya sepenggal kalimat, yang tentu saja tidak begitu jelas konteksnya..." mungkin ada diantara Anda yang berfikir demikian.
Saya pribadi mendapatkan penggalan kalimat diatas secara tidak sengaja. Saat membaca artikel terbaru dari Jennie S. Bev, salah seorang penulis, motivator, guru..yang sangat saya kagumi karya-karyanya, muncullah kalimat tersebut diantara ratusan kalimat yang ia tuliskan.

Maknanya begitu luar biasa. Ketika

saya membacanya, langsung terhenyak dan terdiam sementara sampai kata terakhir. Memang betul, banyak orang terlebih saat ini begitu menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya. Dan, salah satunya yang paling sering dilakukan baik sadar ataupun tidak sadar adalah dengan "Kiss Ass".atau “menjilat”.

Lucunya, pada hari ini saya juga mendapatkan telepon dari salah seorang sahabat saya, yang sudah cukup lama tidak bertemu. Ia bekerja di sebuah perusahaan properti terkemuka di Indonesia. Ia menceritakan keluhannya, tentang rekan kerjanya yang termasuk kategori si "penjilat". Dan ironisnya, ternyata atasannya sendiri memang menyukai bila bawahannya dapat "menjilat"nya setiap saat.

Kembali lagi pada konteks mengenai Kiss Ass tadi. Yang akan saya bahas adalah soal "jilat - dan senang dijilat" dalam urusan pekerjaan. Baik itu dalam bisnis ataupun hanya dalam soalan kantoran biasa. Sepertinya permasalahan jilat dan menjilat atau senang dijilat itu tadi telah membudaya di beberapa perusahaan ataupun kultur bangsa ini (sepanjang pengamatan saya lho). Kalau masih nempel diingatan Andapun, dulu pernah ada istilah ABS alias Asal Bapak Senang, yang digunakan sebagai ledekan terhadap orang-orang pemerintahan yang sering menjilat dan senang dijilat tadi. Apakah istilah tersebut masih dipakai sampai saat ini? Saya pribadi kurang begitu tahu. Namun, yang jelas, kesenangan menjilat dan dijilat tetap eksis sampai sekarang. Lalu, mengapa sih kok orang senang sekali menjilat dan dijilat?

Sebenarnya, menjilat atau kiss ass itu dilakukan karena orang yang melakukannya ingin cepat mendekati sang atasan, tentunya dengan segala tujuannya tersendiri. Baik yang sudah berani terang-terangan ataupun yang hanya sekedar diam-diam saja, berlagak polos agar tidak tercium oleh rekan ataupun pihak-pihak yang lainnya. Dan, atasan yang senang dijilat, justru menggambarkan sosok yang tidak berwibawa dan termasuk orang yang tidak memiliki hati yang tulus. Yang dapat melihat secara obyektif kemampuan dan prestasi setiap bawahannya. Ada juga atasan yang gila hormat, sehingga sangat senang dan bangga bila ia “dijilati” oleh orang-orang yang berada disekitarnya.

Menurut Anda?

Padahal, sangat luar biasa, bila tanpa melakukan aksi menjilat tadi, Anda dapat melakukan setiap pekerjaan apapun itu secara baik dan penuh tanggung jawab. Toh, bila Anda berhasil menunjukkan siapa diri Anda dengan memberikan kualitas yang prima disetiap hal yang Anda kerjakan, akan lebih membanggakan baik secara mental ataupun spirit yang ada di dalam diri Anda.

Bukan begitu?

Menurut saya, tidak semua orang mau berkeringat berlebihan (istilah saya), bila bisa mendapatkan promosi ataupun proyek bergengsi dari atasan hanya dengan menjilat atasan Anda. Dan, lihat saja, rekan lain yang telah mati-matian berusaha keras tanpa menjilat, tetap akan berada dibelakang. Usia muda, sudah bisa menjadi bos besar. Atau baru memasuki awal 30 tahunan, sudah bisa punya segalanya, baik itu gaji besar, rumah mewah dan masih banyak lagi. Inilah, beberapa hal yang meracuni setiap pikiran individu hingga sampai menghalalkan segala cara untuk mencapainya.

Memang sih, tidak salah memiliki motivasi dan ambisi besar untuk mencapai kesemua mimpi-mimpi indah tersebut. Tetapi, alangkah lebih baik, bila kesemuanya dicapai dengan kerja keras walaupun bermadikan keringat dan air mata.

Dan, bila tersedia jalan yang positif, mengapa masih banyaakk sekali orang yang tidak mau. Budaya instant. Itulah yang menurut saya, menjadi landasan utama orang untuk melakukan aksi menjilat-dijilat.

Kembali ke penggalan kalimat Jennie diatas tadi, semangat luar biasa terpancar dari kata-kata ….let the world know know about what I’m capable of doing. Be Brave menghadapi dunia secara jantan dengan berperisai semangat luar biasa dan keinginan untuk terus belajar dan maju. Sebab, hanya orang-orang yang sudah enggan atau malas untuk belajar saja, yang sering menghalalkan segala cara termasuk kiss ass tadi.

Tunjukkan diri Anda bukan dari penampilan luar Anda, ataupun betapa cantik dan menawannya Anda. Bahkan bukan dengan manisnya madu yang keluar dari mulut Anda. Tunjukkanlah diri Anda melalui hal-hal yang mampu Anda kerjakan dan menghasilkan hal-hal positif luar biasa baik bagi diri Anda sendiri ataupun bagi orang-orang disekitar Anda. Termasuk untuk pekerjaan Anda dikantor.

Karena kesuksesan yang telah dicapai, bila tanpa pengorbanan adalah kebahagiaan semu belaka [am].

So, mari bersama kick ass and show the world with any amazing capabilities that we can doing.

[am]

No comments: